Tanggal :

Erosi Sungai Batang Lubuh Sudah Mengkhawatirkan,Tiga Desa Di Kecamatan Rambah Hilir Undang Pakar Lin

Dibaca: 673 kali  Jumat, 15 Oktober 2021 | 20:12:53 WIB
Erosi Sungai Batang Lubuh Sudah Mengkhawatirkan,Tiga Desa Di Kecamatan Rambah Hilir Undang Pakar Lin
Ket Foto :

Rokan Hulu - Luapan banjir sungai Batang Lubuh dan Sungai Dua di desa Rambah Hilir Timur, desa Sungai Dua dan desa Serombou Indah sepuluh tahun terakhir cukup mengkawatirkan warga, setiap tahun tebing pinggiran sungai terkikis semakin lebar.

Kerisauan warga itu membuahkan kesepakatan setelah Kades tiga desa tersebut berkoordinasi dengan ketua LSM Lembaga Pemberantas Korupsi ( LPK ) bapak Miswan untuk mengundang Pakar Lingkungan Hidup Dr. Elviriadi M.Si dari kota Pekanbaru guna memberi Bimbingan Teknis seputar persoalan penanganan imbas banjir di desa mereka.

Kegiatan tersebut dimulai di Balai Desa Rambah Hilir Timur, Kamis 14/10/2021 sekira pukul 14.30 Wib. Hadir dalam acara tersebut, Camat Rambah Hilir Ade Irawan SSTP M.IP, Kades Rambah Timur H. Nasir, kades Sungai Dua ibu Ummi Kalsum, Sekdes Serombou Indah Azhari, Kapolsek Rambah Hilir Iptu Sudarto S.Sos dan jajaran, Datuk Suku Kandang Kopuh  M Zain, para Ketua BPD, LPMD, Kadus, Ketua RT, RW, Perangkat.Desa dan Tokoh masyarakat lainnya.

Dalam sambutannya, camat Rambah Hilir menyampaikan terima kasihnya kepada semua pihak atas terselenggaranya giat Bimbingan Teknis ini, sehingga warganya punya semangat baru akan terlaksananya pembangunan yang berkelanjutan khususnya bidang transportasi yang berkaitan dengan sungai, baik turap,jembatan dan lainnya, tuturnya.

Selain itu, camat juga berharap agar warga tetap siaga terhadap Karhutla pada musim panas tahun ini, agar tidak ada warga yang berurusan dengan pihak penegak hukum, sambungnya.

Kapolsek Sudarto, yang baru tiga pekan menjabat memperkenalkan dirinya, sekaligus meminta kepada warga agar menghindari peredaran Narkoba, dan segera melaporkan kepada pihaknya bila mengetahui penyalahgunaan Narkotika, sehingga bisa menutup ruang untuk pengguna dan pelaku bisnis barang haram itu, terangnya.

Dr. Elviriadi M.Si dalam bimbingannya menerangkan kronologis Musibah Banjir tak terlepas dari ulah manusia, baik kelompok maupun Corporasi yang menebang hutan dan mengabaikan aturan tanaman di Daerah Aliran Sungai (DAS), akibatnya warga masyarakat yang menderita dan teraniaya, paparnya.

Sambung dosen UIN SUSKA itu, dirinya senantiasa aktif menyuarakan di media massa terkait ancaman lingkungan hidup, bahkan beliau senang turun ke lapangan guna memberi bimbingan dan arahan langsung kepada warga, agar tetap sigap memelihara dan menjaga lingkungan khususnya di wilayah Riau, imbuhnya. 

Akhir acara diisi dengan sesi tanya jawab, sekaligus proposal dari tiga desa diserahkan masing-masing Kades maupun perwakilan untuk dipelajari Sang Pakar Lingkungan Hidup Riau itu. Datuk Pucuk Suku Kandang Kopuh mengutarakan bahwa desa Rambah Hilir Timur masuk dalam area Hutan Lindung, sehingga mereka sulit memperoleh bantuan program bidang pertanian seperti daerah lain.

Usai acara, dilanjutkan survai lapangan bersama ke sungai Batang Lubu dan Sungai Dua, Terlihat posisi Surau Suluk yang berumur lebih satu setengah abad itu ikut terancam kikisan air sungai Dua. Hal ini menjadi salah satu keprihatinan Kades Ummi Kalsum yang berharap mendapat perhatian serius dari Pemda Rohul. Juga Insfratruktur yang sangat didambakan masyarakat desannya seperti di desa-desa lain yang sudah menikmati jalan aspal atau Hotmik, serta Program Rumah Layak Huni masih ratusan KK didesanya berharap memperolehnya, tukas Ummi Kalsum mengakhiri.(Dsp)

Akses getarpijar.com Via Mobile m.getarpijar.com
BERITA TERKAIT
TULIS KOMENTAR