Tanggal :

Proyek Dihentikan Sementara

DPRD Pelalawan Janji Perjuangkan Nasib Tukang Astaka MTQ

Dibaca: 847 kali  Ahad, 17 Mei 2020 | 15:03:20 WIB
DPRD Pelalawan Janji Perjuangkan Nasib Tukang Astaka MTQ
Ket Foto : Ketua Komisi III DPRD Pelalawan Monang Elizer Pasaribu.

PELALAWAN - GETARPIJAR.COM - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pelalawan berjanji memperjuangkan nasib sejumlah tukang Astaka MTQ tingkat Kabupaten Pelalawan di Ukui, karena pengerjaan proyek dihentikan dan masih ada hak tukang yang belum dibayarkan. Proyek ini distop karena Pandemi Virus Corona.


Ketua Komisi III Monang Elizer Pasaribu mengatakan, berdasarkan informasi yang didapat dari Thomas, Dinas PUPR, telah mengambil keputusan agar proyek itu tetap harus dibayarkan sesuai bobot pengerjaan di lapangan lebih kurang 65 persen.


"Jadi di minggu yang lalu saya mengambil satu keputusan di mana kontrak tersebut dicairkan sebesar bobot yang didapat di lapangan sebesar 65 persen. Sekarang dalam proses pencairan mudah-mudahan keputusan saya ini tidak menyalahi peraturan yang ada. Itu jawabadan dari pihak PUPR yang tanya masalah ini lewat WA Thomas PUPR. Jadi harap sabar saja ya, sudah kita upayakan," kata Monang, Ahad (17/5'2020).


Politisi Partai Demokrat ini membeberkan, berdasarkan informasi dari PUPR Pelalawan menyebutkan, masalah ini berawal rencana MTQ tingkat Kabupaten Pelalawan yang di pusatkan di Kecamatan Ukui, semula akan dilaksanakan di tanggal 7 April 2020 lalu.


Namun lanjutnya, di pertengahan Maret dapat berita pekerjaan MTQ di tunda sampai batas waktu yang tidak ditentukan. "Itu menurut Mul (Kabag Kesra, Akmamulhadi,red). Saya coba minta surat tertulisnya atas pemberhentian tersebut. Namun sampai saat ini surat tersebut tak didapat," paparnya.


Mencuatnya masalah ini setelah salah seorang tukang proyek astaka MTQ Ukui M Takbir berkeluh kesah di media sosial. M Takbir mengaku dihentikan pekerjaannya.

 

"Selain terdampak saya juga korban atas tidak adanya kompensasi Pemda. Sampai saat ini utang material dan lima orang tukang bisa terbayar oleh saya. Bahkan tukang-tukang tersebut masih kami tampung biaya hidupnya dan keluarganya sudah tak sanggup saya penuhi," keluh M Takbir.


"Saya minta maaf atas postingan saya ini. saya sudah putus asa berharap pak, siapapun yang berkepentingan dalam hal ini tolonglah dibantu pak, kami hanya meminta hasil keringat kami," harapnya. (Rpc/Gpc)

 

Akses getarpijar.com Via Mobile m.getarpijar.com
BERITA TERKAIT
TULIS KOMENTAR