Tanggal :

Alat PCR Milik Pemprov Sudah Ambil Sample Swap 1.021 Pasien

Dibaca: 940 kali  Ahad, 03 Mei 2020 | 21:17:23 WIB
Alat PCR Milik Pemprov Sudah Ambil Sample Swap 1.021 Pasien
Ket Foto : Gubernur Riau, Syamsuar ketika meninjau Laboratorium Biomolekuler RSUD Arifin Achmad Pekanbaru beberapa waktu lalu.

PEKANBARU - GETARPIJAR.COM - Tim medis covid-19 Provinsi Riau, saat ini masih memakai satu alat pemeriksan sample swap pasien dalam pemeriksaan (PDP) Polymerase Chain Reaction (PCR), milik Pemprov Riau melalui APBD Riau 2020, yang berada di Laboratorium Biomolekuler RSUD Arifin Achmad.


Dalam beberapa minggu ini, alat PCR di RSUD Arifin Ahmad ini sudah mengambil sample sebanyak 1.021 sample. Dan yang sudah dilakukan pemeriksaan sebanyak 612 sample, dengan jumlah pasien yang positif sebanyak 6 pasien.


“Sample yang sudah dilakukan pemeriksaan dan tau negatif atau positifnya itu sebanyak 612 sample. Yang positif 6 orang selebihnya 606 pasien lainnya dinyatakan negatif, dan sudah boleh pulang jika dua kali hasil samplenya negatif,” jelas Kadiskes Riau, Mimi Yuliani Nazir.


Mimi Yuliani Nazir, menjelaskan, saat ini ada tiga alat PCR di Laboratorium Biomolekuler RSUD Arifin Achmad. Namun dua alat PCR lagi dari Dinas Peternakan dan Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (POM) Pekanbaru, masih perlu kelengkapan pemasangan alat lainnya.


“Yang dipakai saat ini masih PCR yang kita beli dari pengadaan, dan dimaksimalkan itu dulu. Sedangkan PCR dari dinas peternakan, masih ada alat regennya terbatas. Tidak semua regen masuk ke alat itu. Regen itu alat yang akan bereaksi denhan sample atau bahan kimianya. Kalau yang dari balai POM, masih ada alat yang diperlukan baru bisa di operasional,” jelas Mimi.


Dijelaskan Mimi, untuk satu putaran alat PCR tersebut menghasilkam 60 sample. Dimana sebelumnya dilakukan proses ekstrasi atau pemisahan sample di lab Kimia, dan baru dilakukan pemutaran melalui PCR.


“Jadi petugas kita saat ini sudah mulai beradaptasi terhadap pekerjaan di lab PCR. Tentu dalam satu dua minggu ini dalam tahap adaptasi. Sekarang sudah mulai adaptasi, tapi yang bekerja di laboratorium ini semua berkompeten. Jadi yang membuat lama itu melakukan ekstrasi atau pemisahan sample pasien,” jelas Mimi.


Selanjutnya jika dua alata PCR dari Dinas Peternakan dan Balai POM sudah lengkap, maka sample pasien yang masuk akan semakin cepat diketahui. Dan akan menghemat APD, termasuk mempercepat pasien yang pulang.


“Mudah-mudahan kelengkapan dua alat PCR ini bisa cepat selesai. Tentu pasien yang ada di rumah sakit sekarang, bisa lebih cepat mengetahui hasilnya dan bisa pulang lebih cepat, kita juga bisa menghemat APD,” kata Mimi. (Mcr/Gpc)

Akses getarpijar.com Via Mobile m.getarpijar.com
BERITA TERKAIT
TULIS KOMENTAR