Ketua Umum Forum Masyarakat Indonesia Emas (Formas), Yohanes Handojo Budhisedjati, disaksikan oleh ketua dewan pembina Formas, Hasyim Djojohadikusumo, resmi melantik organisasi Perkumpulan Pers Daerah Seluruh Indonesia (PPDI) menjadi anggota pengawal program unggulan presiden RI terpilih, Prabowo-Gibran. Jumat, 11/10/2024.
Pelantikan dilaksanakan di auditorium universitas Podomoro, jalan S Parman Jakarta Barat bersamaan dengan sejumlah pengurus dari 16 organisasi lainnya di Indonesia. Berdasarkan hasil wawancara awak media dengan ketua umum Formas, Yohanes Handojo Budhisedjati, organisasi Formas adalah wadah bagi organisasi-organisasi masyarakat di Indonesia yang benar-benar memahami dan mengerti secara benar visi dan misi presiden RI terpilih, Prabowo Subianto.
, "Secara resmi hari ini kami memantik 16 pengurus organisasi pendukung program Prabowo-Gibran. Dan itu disaksikan langsung oleh ketua dewan pembina Formas, bapak Hasyim Djojohadikusumo, sekaligus ketua dewan pembina partai Gerindra. Ini menunjukkan, bahwa pemerintahan pak Prabowo kedepan benar-benar ingin melibatkan banyak pihak, yang tujuannya adalah membangun persatuan dalam mewujudkan Indonesia Emas" Kata Ketua Umum Formas, Yohanes Handojo Budhisedjati,
Disebutnya, dalam pelaksanaan program-program pemerintahan kedepan, menurut Yohanes, perlu dikawal oleh unsur-unsur masyarakat, agar benar-benar berjalan sesuai dengan harapan dan tujuan presiden dan wakil presiden terpilih Prabowo-Gibran. Terutama menyangkut program unggulan Prabowo-Gibran tentang peningkatan gizi dengan program makan bergizi harus benar-benar dapat mengatasi persoalan stunting di Indonesia.
"Masalah stunting ini menjadi perhatian serius dari pemerintahan Presiden dan wakil presiden, Prabowo-Gibran. Ini gak boleh main-main, Formas harus dapat bekerjasama yang baik dengan semua stekholder pemerintah, yakni kementerian/lembaga yang diberi kepercayaan. Termasuk Pers, nantinya dapat memberikan informasi-informasi yang aktual dan benar kepada masyarakat " Ujar Yohanes Handojo Budhisedjati.
Sementara Ketua Dewan Pembina Formas, Hasyim Djojohadikusumo, dalam pidatonya menekankan bahwa permasalahan stunting merupakan masalah serius Bangsa Indonesia. Menurut Hasyim, stunting terjadi akibat kekurangan gizi dari kalangan masyarakat ekonomi lemah, atau masyarakat menengah kebawah.
"Stunting menjadi penyumbang lemahnya IQ anak Indonesia, yang berada dibawah 70 Dan jauh dibawah negara-negara lain di Asia. Sehingga faktor ini menjadi salah satu penghambat pertumbuhan Sumber Daya Manusia Indonesia yang unggul dan berdaya saing di kanca Dunia," Kata Hasyim Djojohadikusumo dalam sambutannya.
Menurut adik kandung presiden RI terpilih Prabowo itu, menjadikan Indonesia Emas 2045 tidak bisa terpisahkan dari pembangunan sumber daya manusia. Karena menurutnya, tanpa sumber daya manusia yang unggul, mustahil Indonesia dapat menjadi negara yang maju dan sejahtera.
"Makan bergizi bukan saja soal bicara makanan, melainkan sebuah metode yang efektif untuk meningkatkan IQ anak-anak Indonesia kedepan. Program makan bergizi dari pemerintahan Prabowo-Gibran nantinya, dapat melahirkan generasi unggulan untuk membawa Indonesia menuju Negara yang kuat, cerdas, dan berdaya saing di tataran negara-negara di Dunia "pungkas Hasyim.
Sebagaimana diketahui, pemerintah Indonesia telah menyiapkan Rp 71 triliun untuk program makan bergizi gratis yang diusung presiden terpilih Prabowo Subianto di 2025. Hal ini dibenarkan oleh menteri keuangan RI, Sri Mulyani, saat dirinya di konfirmasi oleh awak media pada juni lalu.
"Untuk postur APBN sudah kita masukkan dan sudah disepakati oleh bapak presiden terpilih Prabowo, yaitu dimulai bertahap dengan anggaran awal Rp71 triliun," kata Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati saat konferensi pers di Jakarta kala itu.
Mengakhiri pernyataannya, ketua umum Formas, Yohanes Handojo Budhisedjati mengatakan, dirinya sebagai ketua yang diberikan amanah senantiasa akan mendorong dan mencermati para ketua-ketua umum organisasi yang tergabung ke dalam Formas agar benar-benar mampu untuk memiliki gagasan dan menjalin kerjasama dengan seluruh kementerian/lembaga Negara, dalam rangka mensukseskan program pemerintah RI dibawah kepemimpinan Prabowo-Gibran kedepan.
"Ini serius, kita harus turut memikirkan 270 juta rakyat Indonesia. Ini pekerjaan yang sangat berat bagi pemimpin bangsa ini kedepan. Tantangan kedepan jauh lebih berat dan kompleks. Disini kita diperlukan untuk memberikan berbagai gagasan dan ide-ide cemerlang guna mewujudkan seluruh program unggulan Pemerintahan Prabowo-Gibran " Tutupnya.
Sumber: Liputan