Tanggal :

STAIN Bengkalis Taja Seminar Internasional

Dibaca: 1011 kali  Selasa, 03 Maret 2020 | 15:22:11 WIB
STAIN Bengkalis Taja Seminar Internasional
Ket Foto : embukaan Seminar Internasional Pemanfaatan Radar Furono X Band untuk monitoring curah hujan dan kabut asap khususnya di wilayah Bengkalis dan sekitarnya, bertempat di Lantai III Gedung Pembelajaran dan Layanan Mahasiswa STAIN Bengkalis, Selasa (03/03/20

BENGKALIS - GETARPIJAR.COM - Hampir setiap tahun, ketika memasuki musim kemarau yang berakibat selalu terjadi kebakaran hutan dan lahan di Indonesia, bahkan dalam beberapa tahun terakhir, kebakaran hutan dan lahan di Provinsi Riau terjadi cukup parah.


Untuk mengantisipasi hal tersebut terjadi, Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Bengkalis melaksanakan seminar internasional pemanfaatan radar furono x band untuk monitoring curah hujan dan kabut asap khususnya di wilayah Bengkalis dan sekitarnya, bertempat di Lantai III Gedung Pembelajaran dan Layanan Mahasiswa STAIN Bengkalis, Selasa (03/03/2020).


Seminar internasional ini dibuka Asisten Administrasi Umum Setda Bengkalis H Tengku Zainuddin didampingi RIHN, CSEAS, Kyoto University Jepang selaku narasumber Prof. Manabu Yamanaka dan Dr. Osamu Kozan, CSEAS, Kyoto University Jepang, Dr. Mariko Ogawa, PTPSW BPPT selaku Narasumber Dr. Albert Sulaiman, Dr. Arief Darmawan dan Awaluddin, Puslitbang BMKG I Dewa Gede Arya Putra.


Disampaikan Tengku Zainuddin bahwa kebakaran hutan dengan asapnya merupakan salah satu ancaman bencana di Indonesia khususnya di wilayah Kabupaten Bengkalis yang memiliki hutan tropis dengan kedalaman gambut yang cukup besar.


”Maka dari itu kita butuh bantuan untuk mengelola lahan gambut secara berkelanjutan, mengingat api dan asap memiliki korelasi yang kuat dengan atmosfer dan iklim dinamika. Sehingga perlunya memahami korelasi dan keterkaitan antara atmosfer dan lahan gambut untuk penanganan masalah utama bagi pengelolaan kebakaran dan asap gambut ini,” katanya.


Kemudian Tengku Zainuddin juga mengucapkan terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya kepada ketua beserta segenap civitas akademika dan panitia pelaksana yang telah melaksanakan seminar internasional di STAIN Bengkalis.


“Kami juga mengingatkan kepada masyarakat Kabupaten Bengkalis khususnya seluruh peserta seminar internasional agar dapat mempelajari, mengidentifikasi dan melakukan perbaikan tata kelola lahan gambut di Kabupaten Bengkalis ini," tutupnya.


Seminar Internasional diakhiri dengan peresmian radar STAIN untuk perubahan iklim global dan sesi foto bersama.


Turut hadir Ketua DPRD Kabupaten Bengkalis H Khairul Umam, Babinsa Koramil 01/Bengkalis Peltu Dedek Irwanto, Kasi Ops Satpol PP Bengkalis Syamsul Bahri, Kepala BPBD Kabupaten Bengkalis H Tajul Mudarris, Ketua LAMR Bengkalis Zainuddin Yusuf, Ketua MUI Bengkalis H Amrizal, Perwakilan Kepala Perangkat Daerah Kabupaten Bengkalis, Ketua STAIN Bengkalis Prof. Dr. H. Samsul Nizar serta segenap civitas akademika, para dosen dan staf STAIN Bengkalis dan para undangan lainnya.

 

Radar Pemantau Curah Hujan dan Kabut Asap

Sekolah Tinggi Agama Islam (STAIN) Bengkalis kini memiliki alat untuk memantau curah hujan dan kabut asap. Alat tersebut bernama radar Furuno X Band. Radar yang kini terpasang di lantai atas gedung STAIN merupakan kerjasama antara Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) dan Kyoto University, Jepang.

 

Radar bertipe WR-2100 dan memiliki jangkauan sekitar 50 kilometer tersebut, penggunaannya diresmikan oleh Pelaksana Tugas Bupati Bengkalis, H Muhammad diwakili Asisten Administrasi Umum, H Tengku Zainuddin, Selasa 3 Maret 2020.

 

Peresmian juga disaksikan Ketua DPRD H Khairul Umam dan Ketua STAIN Prof H Samsul Nizar. Sedangkan dari Kyoto University dihadiri Prof Manabu Yamanaka, Dr Osamu Konzan dan Mariko Ogawa.

 

Menurut Prof H Samsul Nizar, dengan dipasangnya radar Furuno X Band di perguruan yang lebih dikenal dengan Kampus Melayu itu, selain berguna memantau curah hujan dan kabut asap juga ingin menyampaikan kepada masyarakat bahwa STAIN Bengkalis tidak identik dengan pembelajaran agama saja.

 

"Selama ini animo masyarakat menganggap STAIN Bengkalis hanya mendo'a (belajar Islam) saja, tapi dengan dipasangnya radar ini, kami ingin tunjukan bahwa kampus kami juga ada kajian scientific dan ada teknologi terapannya," ujar Samsul Nizar.

 

Sementara itu, atas nama Pemerintah Kabupaten Bengkalis, H Tengku Zainuddin memberikan apresiasi kepada ketua dan segenap civitas akademika STAIN Bengkalis.

 

Menurut Pejabat Asisten III Sekretariat Daerah Bengkalis itu, dengan adanya radar Furono akan memudahkan monitoring curah hujan dan kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla), khususnya wilayah Pulau Bengkalis dan sekitarnya.

 

"Apalagi Bengkalis menjadi wilayah yang rentan terjadi karhutla. Hampir setiap tahun, ketika musim kemarau tiba, daerah kita sering terjadi kebakaran yang cukup parah. Seperti sekarang ini," ujarnya.

 

Guna memahami lebih jauh tentang pengoperasian radar Furuno X Band, STAIN Bengkalis juga menggelar seminar internasional. Bertindak sebagai narasumber selain dari Kyoto University juga perwakilan dari BPPT. (Humas/Diskominfotik/Gpc)

Akses getarpijar.com Via Mobile m.getarpijar.com
BERITA TERKAIT
TULIS KOMENTAR