Tanggal :

Wabup Kuansing Sulut Api Pertama Mendiang Jalur Baru Sijontiak Lauik Pulau Tanamo

Dibaca: 982 kali  Jumat, 21 Februari 2020 | 13:50:08 WIB
Wabup Kuansing Sulut Api Pertama Mendiang Jalur Baru Sijontiak Lauik Pulau Tanamo
Ket Foto : Wabup Kuansing H. Halim saat melakukan penyulutan api pertama pada acara mendiang "Jalur" baru Sijontiak Lauik Pulau Tanamo Desa Pulau Jambu, Kecamatan Cerenti

CERENTI - GETARPIJAR.COM - Wakil Bupati Kuantan Singingi (Kuansing) Haji Halim Diundang atas nama pribadi untuk melakukan penyulutan api pertama pada acara mendiang "Jalur" baru Sijontiak Lauik Pulau Tanamo Desa Pulau Jambu, Kecamatan Cerenti, Rabu malam.


Kedatangan Haji Halim didampingi ibu Hj. Juniwarti Halim yang juga menjabat sebagai anggota DPRD Kabupaten Kuansing beserta rombongan, disambut antusias oleh masyarakat Pulau jambu Cerenti.


Dikancah perpacuan jalur, baik tingkat rayon (kecamatan) maupun Ivent pacu jalur di tepian Narosa Teluk Kuantan, Jalur Sijontiak Lawuik cukup di segani jalur-jalur dari desa lain. Masyarakat Desa Pulau Jambu, sangat berharap jalur baru mereka bisa mengukir prestasi gemilang, meraih juara. 


"Saya sangat senang melihat antusias masyarakat saya Desa Pulau Jambu untuk membuat jalur baru. Walau jauh dan melintasi Medan yang berat. Karena itu, rawatlah Jalur Sijontiak Lawuik yang baru ini. Mudah-mudahan dengan semangat antusias masyarakat, jalur ini bisa menjadi juara," ujar Wabup H Halim.


Jalur Sijontiak Lawuik sudah memiliki nama besar di perpacuan jalur. Karena itu, dengan kekompakan masyarakat, yakin akan mampu meraih juara. "Mudah-mudahan nanti bisa sama hebatnya dengan Jalur Pangeran Hilir Wabup Kuansing. Dan sama-sama jadi jalur Wabup Kuansing," ujar Halim.


Sebelum melakukan penyulutan api pertama mendiang jalur, Wabup H Halim menyerahkan bantuan secara pribadi sebesar Rp10 juta untuk membantu meringankan pembuatan jalur baru Sijontiak Lawuik.


Ini pun di akui Sekdes Pulau Jambu, Riki dan tokoh masyarakat Suardiman. Kayu jalur Sijontiak Lawuik yang baru ini, mereka dapat dekat perbatasan Jambi. Butuh waktu satu bulan untuk membawa kayu jalur sampai ke desa dengan menggunakan alat berat.


Jarak yang jauh, medan yang berat membuat biaya pembuatan jalur menjadi besar. Yakni mencapai Rp 104  juta. Tapi keinginan masyarakat memang kuat untuk ingin punya jalur baru di tahun ini. "Mudah-mudahan juara," tutupnya. (rls)

Akses getarpijar.com Via Mobile m.getarpijar.com
BERITA TERKAIT
TULIS KOMENTAR