Larangan Ekspor Di Cabut, Bukanya Meroket Harga TBS Sawit Makin Jeblok
  • Search
  • Menu

Larangan Ekspor Di Cabut, Bukanya Meroket Harga TBS Sawit Makin Jeblok

Jumat, 17 Juni 2022|00:13:16 WIB Dibaca: 733 Kali


GETARPIJAR.COM-Tak kunjung membaiknya harga TBS pasca di buka nya larangan ekspor oleh pemerintah membuat petani sawit semakin bingung,data dari Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) menyebut jika per 14 Juni 2022 harga tandan buah segar (TBS) sawit masih rata-rata Rp1.700 - Rp2.200 per kilogram (kg) di 22 provinsi. Padahal, harga CPO sudah di angka Rp24.800 per kg.

Menurut Ketua Apkasindo Gulat Manurung dengan harga CPO sebesar itu, harga TBS seharusnya Rp4.500 - 4.800 per kg. Dia mengatakan, harga TBS petani di Malaysia sudah di level Rp5.500 per kg.

 

Mendag mengaku tidak percaya

Sementara itu di kutip dari Bisnis.Com Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan mengatakan tak percaya saat ini harga tandan buah segar (TBSsawit masih murah. Sebab, saat ini ekspor minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) sudah kembali dibuka.

“Jangan katanya, harus ada data. Sekarang DMO-nya sudah terpenuhi, ekspornya dipercepat. Kalau sudah terjadi sebetulnya tidak ada lagi TBS turun. Harganya mahal kok. Masak TBS-nya murah, kalau semua tertib normal kok,” kata Zulkifli saat melakukan kunjungan kerja di Pasar Cibubur, Jakarta Timur, Kamis (16/6/2022).
Zulkifli mengklaim, sesuai mekanisme pasar, harga TBS kembali normal. “Kemarin setop tidak ada yang beli harganya murah, saya kira ada hukum pasarlah,” ujar Ketua Umum PAN itu.


Sementara itu menurut Gulat,dia menjelaskan penyebab harga TBS masih rendah meski keran impor dibuka lantara beban domestic market obligation (DMO) dan domestic price obligation (DPO). Di samping itu, ada juga pungutan ekspor (PE) US$200 dan bea keluar (BK) US$288 per ton.

“Beban ini tentunya akan ditimpakan kepada petani sawit. Kami usul supaya DMO dan DPO dihilangkan saja, diganti dengan subsidi migor dari dana BPDPKS [Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit],” tutur Gulat.

Selain itu, rata-rata harga TBS di lapangan hasil kebun swadaya pada 15 Juni 2022 tercatat lebih rendah Rp 648 per Kg dari harga pokok produksi (HPP) atau senilai Rp 1.602. Sementara itu,  TBS produksi kebun yang bermitra dengan perusahaan kelapa sawit (PKS) ditaksir Rp 2.086 per Kg atau lebih rendah Rp 164 dari harga HPP. 

Gulat mengatakan jika hingga akhir bulan Juni TBS petani tak juga membaik, anggota Apkasindo se-Indonesia akan demonstrasi di depan Kementerian Perdagangan, Kementerian Koordinator Perekonomian dan Kementerian Pertanian.

 

“Kalau gak naik harga TBS kami sampai akhir bulan ini, apa boleh buat, kami petani sawit dari Aceh - Papua akan membanjiri kantor Kemendag, Kemeko Ekonomi dan Kementan,” kata Gulat kepada, Kamis (16/6/2022).


Komentar

Berita Terkait