Pengamat Pendidikan Kalbar Nilai Keputusan Penundaan UN Tepat
  • Search
  • Menu

Pengamat Pendidikan Kalbar Nilai Keputusan Penundaan UN Tepat

Rabu, 25 Maret 2020|17:25:04 WIB Dibaca: 1391 Kali
Akademisi Kalimantan Barat, Dr.Aswandi saat menjadi narasumber dalam acara pembukaan Diseminasi Wakil Kepala Daerah Kabupaten/kota se Kalimantan Barat di hotel Aston Pontianak, Selasa (17/12/2019).


PONTIANAK - GETARPIJAR.COM - Penundaan Ujian Nasional  yang dilakukan pemerintah Kalbar hingga pembatalan yang diumumkan oleh Mendikbud dalam mencegah penularan virus Covid - 19 dianggap sebagai keputusan yang tepat oleh pengamat pendidikan Kalbar Aswandi.

 

Menurut Aswandi keputusan yang di ambil pemerintah tentang penundaan pelaksanaan UN hingga akhirnya dinyatakan batal oleh Kementerian merupakan sebuah tanda bahwa Indonesia serius menangani wabah virus Covid-19 ini.

 

"Bagus itu, artinya pemerintah serius menangani penekanan penularan Corona.

 

Pemerintah mengerti bahwa tidak bisa memaksa tetap ujian, karena siswa juga bisa jadi suspect ketika mereka bertemu dengan teman yang sudah positif" ungkapnya.

 

Aswandi juga mengungkapkan jika seandainya pemerintah sempat ingin tetap melanjutkan UN, pilihan yang mungkin bisa dilakukan adalah dengan pengaturan jarak aman siswa agar penularan virus Covid-19 bisa diminimalisir.

 

"Kalo kemarin seandainya pemerintah masih berniat melanjutkan UN, saya sempat berfikir mungkin sekolah harus mengubah posisi duduk siswa agar tidak saling berdekatan.

 

Itupun kalo sekolah mampu melakukan dengan waktu yang sangat singkat, karena pemindahan posisi komputer itu tidaklah mudah apalagi harus diatur jaraknya" lanjutnya.

 

Pengamat pendidikan Kalbar ini juga mengatakan dengan pembatalan UN ini siswa diharapkan tidak berkeliaran diluar jika tidak terlalu penting apalagi nongkrong tidak jelas yang membuat mereka tertular Covid- 19.

 

" Siswa janganlah berkeliaran, libur ini bukan untuk jalan-jalan apalagi nongkrong.

 

Pemerintah menjaga supaya semua orang terhindar dari Corona, jangan sampai mati konyol hanya karena ingin tetap ngumpul.

 

Kumpul sama keluarga lebih penting saat seperti ini " tuturnya. (Sumber: Tribun Kalbar)


Komentar

Berita Terkait